Tebal buku : 247
Sinopsis :
Shuici Anezaki adalah lelaki yang
memiliki sikap seenaknya dan banyak omong. Dia memiliki adik bernama Daisuke
Anezaki dan temannya Ryoken Daidoji. Daisuke mempunyai kemampuan untuk mengusir
berbagai hantu begitu pula dengan Ryoken, dia memiliki kekuatan supranatural
yang hebat untuk menghancurkan hantu jahat. Sikap Shuici suka seenaknya kepada
Daisuke, tapi manis kepada Ryoken. Suatu hari, Shuici dikejar-kejar oleh
seorang wanita. Karena kebingungan, dia mendiskusikannya dengan Ryoken dan
Daisuke. Wanita itu adalah rekan kerja Shuici yang menghiburnya ketika Ryoken
dan Daisuke menghhilang. Wanita itu bernama Suzumi Yamada. Beberapa hari
setelah Shuici dan wanita itu makan bersama di sebuah restoran bergengsi, tanpa
sengaja Shuici bertemu dengannya lagi. Tetapi wanita itu sudah melupakannya.
Daisuke dan Ryoken menyelidiki restoran itu. Di dalam restoran itu terdapat 4
lukisan yang menurut Daisuke tidak wajar. Mereka berdua menyelidiki restoran
itu setelah para tamu yang datang sudah pergi dari situ. Ryoken dan Daisuke
masuk dan mereka terkejut ketika mengetahui restoran itu bersih dalam sekejap
dan tak ada seorang pun di sana. Ryoken mengamati lukisan-lukisan itu dengan
cermat. Orang-orang yang berkunjung ke restoran ini tampaknya mendapat pengaruh
dari lukisan itu. Tiba-tiba Ryoken mendengar suara yang tidak dikenalnya,
bicara dengan nada bosan. Meskipun Ryoken melihat sekeliling, tidak ada
seorangpun. Daisuke tidak bisa mendengar suara itu, hanya Ryoken yang bisa.
Sewaktu dia akan menanyakan suara apa itu, ada orang muncul dari dapur. Seorang
pria yang berpakaian juru masak sambil tersenyum penuh arti. Daisuke segera
menanyakan dari mana asal lukisan-lukisan itu. Raut wajah lelaki itu menjadi
kaku. Pria itu berteriak sambil membelalakkan mata menunjukkan kemarahannya.
Meskipun begitu, dia tampak gemetar. Dia mendorong Ryoken sekuat tenaga untuk
mengusirnya keluar. Daisuke mengerutkan wajahnya dengan aneh dan mengulurkan
tangannya ke arah bahu itu. Daisuke meninggalkan tubuhnya, dari tubuhnya yang
hanya berdiri kaku, keluarlah Daisuke yang diselimuti cahaya. Ryoken segera
menarik kembali roh Daisuke ke dalam tubuhnya. Ryoken yang sedari tadi
memperhatikan Daisuke yang mungkin membutuhkan pertolongan, dengan sigap Ryoken
membantu Daisuke. Tiba-tiba terdengar suara bisikan di belakang telinganya dan
ketika Daisuke membalikkan badannya, ternyata tidak ada apa-apa. Suaranya
terdengar seperti dua orang kakek-kakek dan seorang nenek-nenek. Tidak.
Nenek-neneknya ternyata ada dua orang. Mungkin saja dia masih muda, tapi
suaranya serak. Daisuke mendengar pembicaraan yang dimulai dari tadi oleh orang
tua tersebut. Daisuke mengerti. Yang hilang cuma ingatan orang yang selalu
berusaha keras. Daisuke mungkin akan dimakan mereka. Kalau keadaanya begitu,
untuk pertama kalinya Daisuke merasakan bahaya. Lukisan yang kacanya pecah ada
dua. Dua buah lukisan lainnya pun sudah diturunkan ke lantai. Juru masak itu
membelainya dengan tangan bercucuran darah. Juru masak ini bilang kalau
lukisannya itu memanggil tamu, menurut Daisuke lukisan itu memakan orang.
Lukisan itu bisa menghilangkan kenangan pahit. Ryoken berhasil mengunci
lukisan-lukisan itu sehingga mereka tidak dapat lagi memakan ingatan orang lagi
juga tidak bisa mengelabui tamu dengan menyuguhkan makanan yang tidak enak. Dia
melirik sekilas pada juru masak itu. Lelaki yang senang karena lukisannya sudah
kembali seperti semula, sepertinya tidak menyadari perubahan yang sesungguhnya.
Pesan Pengarang :
Janganlah kita bergantung pada sesuatu yang dapat
merugikan orang lain. Lebih baik pergunakanlah kemampuan sendiri dan berusaha
keras untuk mencapai hasil yang ingin dicapai secara maksimal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar