Beberapa abad setelah Nabi Idris a.s. wafat, penduduk Armenia
mulai melupakan ajaran agama yang dibawa Nabi Idris a.s. Mereka kembali
menyembah berhala karena bujukan iblis. Melihat kekufuran umat-Nya, Allah Swt.
mengutus seorang nabi yang bernama Nuh untuk mengajak mereka kembali ke jalan
yang benar.
Nuh masih keturunan Nabi Adam a.s. dan Nabi Idris a.s. Nabi
Nuh a.s. termasuk salah satu rasul dalam kelompok ulul azmi (orang yang
mempunyai kemauan yang kuat dan teguh), karena kesabarannya dalam menghadapi
kaumnya. Ia menerima risalah kenabian pada usia 480 tahun dan
berdakwah selama 5 abad. Ia menghadapi kaumnya dengan sabar dan bijaksana.
Siang dan malam, ia terus berusaha mengajak mereka kembali beribadah kepada
Allah Swt. Dengan sekuat tenaga, Nabi Nuh menyadarkan mereka. Tetapi, mereka
tidak mau menerima ajakan baik Nabi Nuh. Yang terjadi adalah Nabi Nuh
dilecehkan, dihina, dicaci dan ditertawakan. Setiap kali Nabi Nuh menyampaikan
peringatan dari Allah swt, mereka pura-pura tidak mendengar. Mereka menutup
telinga rapat-rapat. Bahkan, mereka tidak segan-segan menantang Allah swt
dengan meminta janji datangnya azab Allah swt.
Selama
950 tahun, Nabi Nuh berjuang menyerukan kepada kaumnya untuk kembali ke jalan
yang benar, yaitu menyembah Allah swt. Namun karena kaumnya sangat keras
kepala, ia hanya mendapat sedikit pengikut. Bahkan, istri dan anaknya yang
bernama Kan’an mendustakannya. Nabi Nuh pun merasa lelah untuk menyadarkan
kaumnya. Menyadari betapa keras kepala kaumnya,
Nabi Nuh a.s. meminta agar Allah Swt. menimpakan azab kepada mereka. Allah Swt.
mengabulkan permintaan Nabi Nuh a.s. dan memerintahkannya untuk membuat
perahu bersama para pengikutnya. Perahu tersebut akan menyelamatkan kaumnya
dari serbuan banjir yang sangat besar. Namun, apa yang dikatakan kaumnya yang
durhaka? :Wahai Nuh, apakah kamu sudah gila. Membuat kapal di atas gunung dan
di musim panas,” kata salah seorang kaumnya. Bahkan, ketika kapal dalam proses
pembuatan, di antara kaumnya yang kafir itu membuang kotoran ke dalamnya.
Sampai
akhirnya perahu itu selesai, Allah pun memerintahkan Nabi Nuh untuk
mengajak pengikutnya ke dalam kapal itu, Allah juga menyuruh Nabi Nuh membawa
seluruh jenis hewan secara berpasang-pasangan. Maka, Allah menurunkan azab. Nabi
Nuh mengalami sesuatu yang sangat luar biasa
dimana kaumnya tertimpa angin topan yang sangat dahsyat juga banjir yang melanda,
ombak bergulung-gulung meninggi dan terus meninggi bersama perahu Nabi
Nuh hingga menenggelamkan seluruh kaum Nuh yang ingkar, termasuk istri dan
anaknya. Hujan pun turun dengan deras tak henti-hentinya. Hanya
orang-orang yang beriman kepada Allah swt dan Nabi Nuh yang diselamatkan. Kisah Nabi Nuh a.s. ada di Al-Qur'an, antara lain
dalam surah Yunus, Al-‘Ankabut, Hud, Asy-Syu’ara’, dan Nuh yang menjelaskan
dakwah dan doa Nabi Nuh a.s.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar