Minggu, 21 September 2014

Keutamaan Nabi Nuh a.s.

Beberapa abad setelah Nabi Idris a.s. wafat, penduduk Armenia mulai melupakan ajaran agama yang dibawa Nabi Idris a.s. Mereka kembali menyembah berhala karena bujukan iblis. Melihat kekufuran umat-Nya, Allah Swt. mengutus seorang nabi yang bernama Nuh untuk mengajak mereka kembali ke jalan yang benar.

Nuh masih keturunan Nabi Adam a.s. dan Nabi Idris a.s. Nabi Nuh a.s. termasuk salah satu rasul dalam kelompok ulul azmi (orang yang mempunyai kemauan yang kuat dan teguh), karena kesabarannya dalam menghadapi kaumnya. Ia menerima risalah kenabian pada usia 480 tahun dan berdakwah selama 5 abad. Ia menghadapi kaumnya dengan sabar dan bijaksana. Siang dan malam, ia terus berusaha mengajak mereka kembali beribadah kepada Allah Swt. Dengan sekuat tenaga, Nabi Nuh menyadarkan mereka. Tetapi, mereka tidak mau menerima ajakan baik Nabi Nuh. Yang terjadi adalah Nabi Nuh dilecehkan, dihina, dicaci dan ditertawakan. Setiap kali Nabi Nuh menyampaikan peringatan dari Allah swt, mereka pura-pura tidak mendengar. Mereka menutup telinga rapat-rapat. Bahkan, mereka tidak segan-segan menantang Allah swt dengan meminta janji datangnya azab Allah swt.

Selama 950 tahun, Nabi Nuh berjuang menyerukan kepada kaumnya untuk kembali ke jalan yang benar, yaitu menyembah Allah swt. Namun karena kaumnya sangat keras kepala, ia hanya mendapat sedikit pengikut. Bahkan, istri dan anaknya yang bernama Kan’an mendustakannya. Nabi Nuh pun merasa lelah untuk menyadarkan kaumnya. Menyadari betapa keras kepala kaumnya, Nabi Nuh a.s. meminta agar Allah Swt. menimpakan azab kepada mereka. Allah Swt. mengabulkan permintaan Nabi Nuh a.s. dan memerintahkannya untuk membuat perahu bersama para pengikutnya. Perahu tersebut akan menyelamatkan kaumnya dari serbuan banjir yang sangat besar. Namun, apa yang dikatakan kaumnya yang durhaka? :Wahai Nuh, apakah kamu sudah gila. Membuat kapal di atas gunung dan di musim panas,” kata salah seorang kaumnya. Bahkan, ketika kapal dalam proses pembuatan, di antara kaumnya yang kafir itu membuang kotoran ke dalamnya.


Sampai akhirnya perahu itu selesai, Allah pun memerintahkan Nabi Nuh untuk mengajak pengikutnya ke dalam kapal itu, Allah juga menyuruh Nabi Nuh membawa seluruh jenis hewan secara berpasang-pasangan. Maka, Allah menurunkan azab. Nabi Nuh mengalami sesuatu yang sangat luar biasa dimana kaumnya tertimpa angin topan yang sangat dahsyat juga banjir yang melanda, ombak bergulung-gulung meninggi dan terus meninggi bersama perahu Nabi Nuh hingga menenggelamkan seluruh kaum Nuh yang ingkar, termasuk istri dan anaknya.  Hujan pun turun dengan deras tak henti-hentinya. Hanya orang-orang yang beriman kepada Allah swt dan Nabi Nuh yang diselamatkan. Kisah Nabi Nuh a.s. ada di Al-Qur'an, antara lain dalam surah Yunus, Al-‘Ankabut, Hud, Asy-Syu’ara’, dan Nuh yang menjelaskan dakwah dan doa Nabi Nuh a.s.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar