v Pembuahan
tunggal terjadi pada Gymnospermae
Pembuahan
tunggal pada gymnospermae diawali dengan jatuhnya serbuk sari pada mikropil
yaitu lubang kecil pada makrosprorofil and tumbuhan menjadi buluh srebuk. Buruh
serbuk bergerak menuju raung bakal buah tempat sel telur.
Serbuk
sari akan sampai pada tetes penyerbukan, kemudian dengan mengeringnya tetes
penyerbukan, serbuk sari yang telah jatuh di dalamnya akan diserap masuk ke
ruang serbuk sari melalui mikrofil.
Serbuk
sari ini sesungguhnya terdiri atas dua sel, yaitu sel generatif atau yang kecil
dan sel vegetatif yang besar, hampir menyelubungi sel generatif.
Serbuk
sari ini kemudian tumbuh membentuk buluh serbuk sari, yang kemudian bergerak ke
ruang arkegonium. Karena pembentukan buluh serbuk sari maka sel-sel yang
terdapat di antara ruang serbuk sari dan ruang arkegonium terdesak ke samping
akan terlarut. Sementara itu di dalam buluh ini sel generatif membelah menjadi
dua dan menghasilkan sel dinding atau sel dislokator, dan sel spermatogen atau
calon spermatozoid. Sel spermatogen kemudian membelah menjadi dua sel
permatozoid. Setelah sampai di ruang arkegonium, sel vegetatif lenyap, dan
kedua sel spermatozoid lepas ke dalam ruang arkegonium yang berisi cairan,
sehingga spermatozoid dapat berenang di dalamnya.
Pada
ruang arkegonium terdapat sejumlah sel telur yang besar. Tiap sel telur bersatu
dengan satu spermatozoid, sehingga pembuahan pada Gymnospermae selalu
mengasilkan zigot yang kemudian tumbuh dan berkembang menjadi embrio.
v Pembuahan
Ganda terjadi pada Angiospermae
Sebelum
terjadi penyerbukan (polinasi), kepala sari yang telah masak akan membuka.
Selanjutnya, serbuk sari yang terdapat pada kepala sari tersebut akan keluar
atau jatuh dan menempel pada kepala putik.
Di
dalam ovulum, terdapat megasporofit yang membelah menjadi empat megaspora. Satu
megaspora yang hidup membelah tiga kali berturut- turut. Hasilnya berupa sebuah
sel besar, disebut kandung lembaga muda yang mengandung delapan inti.
Selanjutnya,
tiga dari delapan inti tadi menempatkan diri di dekat mikropil. Dua dari tiga
inti disebut sel sinergid. Sementara itu, inti yang ketiga disebut sel telur.
Tiga buah inti lainnya (antipoda) bergerak ke arah kutub yang berlawanan dengan
mikropil (kutub kalaza). Sisanya, dua inti yang disebut inti kutub, bersatu di
tengah kandung lembaga dan terjadilah sebuah inti diploid (2n).
Inti
kandung lembaga yang telah masak, disebut megagametofit dan siap untuk dibuahi.
Serbuk sari yang jatuh pada kepala putik yang sesuai, akan berkecambah
atau memunculkan suatu saluran kecil (buluh serbuk sari). Buluh serbuk sari
semakin tumbuh memanjang di dalam tangkai putik (stilus).
Inti
generatif membelah menjadi dua inti sperma yang akan menembus ovarium (bakal
buah) dan sampai ke ovulum (bakal biji). Di dalam ovulum, inti serbuk sari
(inti sperma) bertemu dengan inti sel telur, sehingga terjadi peleburan antara
kedua inti yang disebut pembuahan atau fertilisasi. Inti sperma yang satu akan
membuahi inti sel telur membentuk zigot, sedangkan inti sperma lainnya membuahi
inti kandung lembaga sekunder membentuk endosperma.
Setelah pembuahan selesai maka sisa benang sari,
mahkota, dan kelopak bunga akan layu dan gugur. Sedangkan bakal biji
berkembang menjadi biji yang
dilindungi oleh dinding bakal buah, dan bakal buah berkembang menjadi buah.